Senin, 19 April 2010

ALLES KAN ALLES MAG

Tempo doeloe…

Berbicara soal Belanda, maka tak bisa dipungkiri dari masa lalu bangsa ini. Negara yang telah menjajah Indonesia kurang lebih 350 tahun lamanya ternyata memberikan ‘bekas’ yang tidak sedikit. Bekas yang membuat bangsa ini belajar banyak tentang makna kesuksesan. Tak bisa kita pungkiri jika mengingat masa itu, ada rasa sakit yang sangat. Sakit? Memang sakit! Namun dibalik kesakitan yang dialami para pendahulu kita, banyak pelajaran yang dapat kita petik.

Banyak pada masa itu para penggagas kemerdekaan Indonesia ‘dibuang’ ke negeri yang terkenal dengan kebebasan opininya, namun semangat mereka tidaklah luntur dalam memperjuangkannya. Sebaliknya, para penggagas kemerdekaan itu lebih bersemangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pengalaman dibuang nya mereka justru mendapatkan pelajaran yang sangat berharga untuk proses kemerdekaan itu sendiri. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari karakter dasar orang Belanda yang mengganggap semua orang sederajat, sikap mau belajar, bekerja keras, berambisi dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Sebut saja Moh Hatta, Kihajar Dewantara, dan Sutan Syarir yang merupakan para penggagas kemerdekaan Indonesia yang pernah di buang ke negeri tersebut. Pada masanya mereka merupakan orang-orang terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan ini, menjadi inspirator untuk negerinya, dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk warga Indonesia. Dimana semangat dan ilmu itu diambil? Belanda!


Sebut saja Moch Hatta yang pernah menjabat sebagai ketua Mahasiswa yang sedang menempuh study di Belanda pada masanya, Kihajar Dewantara yang dengan bekal ilmunya dari negeri 1000 kincir dapat membangun pendidikan yang berkualitas pada jamanya, Sutan Syahrir yang pernah mengenyam pendidikan di salah satu universitas tertua di Belanda dan menjadi tokoh sentral dalam pemutusan kebijakan untuk kemerdekaan Indonesia.


Salah satu Universitas tertua di Belanda adalah Universitas Leiden. Universitas yang dipilih oleh Sutan Syahrir untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Ada cerita menarik tentang pembangunan universitas ini. Konon dalam pembangunannya, menggambarkan bahwa bangsa Belanda sangat mementingkan pendidikan. Pembangunan Universitas Leiden tidak seperti pembangunan yang biasanya direncanakan oleh sebuah negara, hadirnya universitas ini merupakan sebuah hadiah dari Raja William yang pada saat itu terkesan melihat semangat masyarakat Leiden dalam mempertahankan daerahnya. Saat itu raja William menawarakan 2 pilihan sebagai hadiah, mereka di bebaskan dari pajak atau didirikan sebuah universitas. Ternyata masyarakat kota Leiden memilih untuk dibangunnya sebuah universitas. Sebuah keputusan yang tak terduga memang tapi itulah orang Belanda, mereka sadar bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tak akan habis dan hasilnya tidak dapat dirasakan dalam waktu yang dekat. Sekarang kita dapat melihat hasil dari semua keputusan yang diambil oleh masyarakat Leiden. Universitas Leiden menjadi salah satu universitas yang diperhitungkan kualitasnya oleh warga dunia.


Belanda…Sebuah Negara kecil yang luas total daratanya 33,948 km2 (luas lautan tidak diperhitungkan) jika luas lautan diperhitungkan maka total seluruh wilayah Belanda kurang lebih 41,526 km2. Bandingkan dengan luas wilayah yang dimilki oleh Indonesia. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km² dengan perincian luas tiap provinsi yang ada yaitu Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatera dengan luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216 km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Dapat kita perhatikan bahwa luas daerah Belanda kurang lebih sepertiga luasnya dari pulau Jawa, hanya sepertiga dari luas salah satu provinsi yang ada Indonesia. Selain luasnya yang tak terlalu besar, letak geografisnya pun tidak mendukung untuk menjadi salah satu Negara berkembang sebenarnya. Mengapa? Karena hampir 60% jumlah penduduk hidup di bawah permukaan laut. Batas tertinggi posisi Belanda terletak di Vaalserberg yang berada 321 meter/1,053 kaki di atas permukaan laut dan posisi terendah terdapat di Prince Alexander Polder dengan letak 6.76 meter/ 22.18 kaki dibawah permukaan laut.


Negara maju adalah Negara yang mementingkan Pendidikan. Tak berlebihan saya mengatakan hal demikian. Namun kebanyakan dari kita melihat berkembangnya suatu negara jika teknologinya maju, sistem pemerintahanya aman, tata letak kotanya yang tertata rapih, dan lain sebagainya. Namun Jika kita mau jujur dan merenung sesaat, terlintas pertanyaan? Siapa yang melahirkan orang-orang yang menata semua itu? Diawali dari mana pemikiran mereka untuk membuat ‘karya’ seperti itu dan ‘mengabdi’ pada negaranya?


Pernahkah terlintas bahwa jawaban dari semua itu adalah pendidikan? Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan generasi-generasi yang berkualitas pula. Bagaimana tidak, sebelum mereka menjadi para ahli di bidangnya, mereka mengenyam pendidikan dasar hingga perguruan tinggi terlebih dahulu. Dari pendidikan itu terlahir lah sebuah hasil-hasil yang mengaggumkan, karya-karya yang fantastis dan semua itu tidak akan diperoleh dalam waktu yang singkat.


Pesonanya

Sekarang! Ya saat ini kita dapat melihat Pengaruh pendidikan yang diterapkan oleh Belanda, walaupun posisi geografisnya yang sering dilanda banjir, tidak membuat mereka merenungi nasibnya, dengan posisi yang tidak menguntungkan, justru mereka memanfaatkan kekurangan posisinya menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa dan menjadi salah satu Negara yang tedepan dalam teknologi, bahkan Belanda merupakan negara yang maju dalam ilmu hidrologinya.


Dilihat dari segi kesehatan, harapan hidup di Belanda cukup tinggi, untuk pria rata-rata harapan hidupnya 78 tahun dan wanita 82 tahun. ”Banyak juga ko yang usiany 100 tahun masih kelihatan sehat” cerita teman saya yang sedang bermukim di Belanda. (jika di Indonesia kurang lebih harapan hidupnya sekitar 60-70 tahun. Jika pun ada umur 100 tahun masih hidup, udah hebat banget tuh). Selidik punya selidik ternyata warga Belanda sejak lahir sudah diwajibkan mengikuti asuransi kesehatan dan ternyata mereka memiliki dokter pribadi masing-masing. Jadi tidak heran jika harapan hidup mereka cukup tinggi, kalau sakit tidak usah memikirkan biaya yang dikeluarkan harus berapa. Selain itu, penerapan sistem kesehatanya juga yang memanusiakan manusia menjadikan Belanda dapat bersinergi dengan baik antara pasien dengan dokternya. Ada sedikit oleh-oleh cerita tentang proses penyuntikan seorang dokter kepada pasiennya yang masih anak-anak. Kebanyakan dokter Indonesia saat memberikan suntikan imunisasi, seringkali berkata “g sakit kok, Cuma kayak digigit semut” weh!


Namun lain halnya dengan Belanda, saat pasien akan disuntik maka pasien tersebut akan diberi penjelasan tentang apa yang akan terjadi. Mereka diberitahu bahwa proses ini sakit, namun tubuhmu membutuhkan zat ini, kalau zat ini tidak masuk dalam tubuhmu maka akan berdampak bla..bla..dan bla..(diberi penjelasan efeknya). Diakhir penjelasan pasien akan ditawarkan sebuah reward. Jika kamu sudah di suntik kamu boleh memilih hadiah yang ada disana. Waw! Terlihat sekali perbedaan yang mencolok antara penerapan kesehatan di Indonesia dengan Belanda, itu baru satu contoh kasus hanya proses pemberian imunisasi saja. Di Belanda pasien tidak dibohongi dan diberi tahukan manfaat dari semua yang akan dilakukan dan apa akibatnya jika dia tidak disuntik, sehingga pasien benar-benar mengetahui manfaat dari rasa ‘sakit’ itu sendiri.


Tranportasi? Ada beberapa transportasi yang digunakan di Belanda. Yang paling favorit atau yang memang lazim digunakan adalah sepeda. Dalam memfasilitasi warganya, pemerintah menyediakan jalurnya tersendiri. Hal ini sangat unik untuk negara kita sendiri yang memandang sebelah mata jika ada orang yang menggunakan sepeda di tempat-tempat umum. Jika dibandingkan dengan Negara Eropa lainnya, kuantitas orang belanda dalam mengayuh sepeda paling tinggi. Selain itu alat transportasi lainnya adalah kereta api, bus, dan kereta api bawah tanah. Kereta bawah tanah (Metro) biasanya hanya utk transportasi dalam kota, bukan utk menghubungkan kota2 besar. Pengecualian untuk Rotterdam metronya hanya sampai Schiedam, selain itu di Amsterdam penggunaan metro ini hanya dalam kota saja. Untuk jarak jauh transportasi yang biasanya digunakan adalah trein (kereta api) yg dibagi menjadi Intercity (Kereta super cepat),Sneltrein (Kereta cepat) dan Stoptrein(kereta "lambat", karena hampir disetiap stasiun kecil berhenti).
Alat pembayaranya untuk trein dengan karcis kereta atau OV (Openbaar Vervoer/transportasi umum) chipkaart/chipcard (bentuknya seperti ATM card). Dengan menggunakan trein ada discount 40 % dg membeli abonnement/kartu langganan selama 1 tahun, kurang lebih harganya 45 euro. Nama kartunya "Voordeelurenkaart" yang berlaku setiap hari setelah jam 09.00 pagi dan weekend (sabtu&minggu).
Sedangkan untuk bus tram dapat menggunakan Strippenkaart/Ov chipkaart.


Orang belanda terkenal dengan sifat welcomenya terhadap pendatang, jadi jangan heran jika kuantitas penduduk pendatang semakin tahun semakin meningkat. Ada budaya yang menarik yang diterapkan di sana, salah satu contohnya adalah saat menjawab telepon. Hal yang lazim kita digunakan adalah mengatakan “hallo”, namun mereka menggunakan nama depan, atau nama belakang atau nama lengkap. Selain itu kebiasaan bertemu dengan orang di jalan, mereka memberikan ciuman pipi tiga kali yaitu pipi kanan, kiri dan kanan lagi. Sifat ini mungkin yang menjadi salah satu faktor penarik pendatang untuk menginjakkan kakinya di Belanda. Sifat mereka yang liberal membawa dampak yang cukup positif untuk kemajuan ekonomi itu sendiri, mereka menganut paham “semua bebas semua bisa” kalau bahasa kerenya sih “Alles kan Alles mag”.


Kita pernah mendengar cerita-cerita dari beberapa mahasiswa yang pernah menimba ilmunya di luar negeri. Rata-rata mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan kerja paruh waktu. Dan kerjanya pun, bisa dibilang kerja kasar, seperti loper Koran, pencuci piring di beberapa restoran, dll (g semua sih ya) hal yang sama juga terjadi di Belanda, namun pekerjaan tersebut tidaklah terlihat kasar, apa sebab? Karena mereka menganggap semua manusia adalah sama. Tak melihat tingkatan strata, baik itu manager, pekerja, bahkan cleaning service sekalipun. Tidak ada pandangan yang mencibir, asal kita mau bekerja, berusaha, pasti mereka menghargai.


Tempat wisata? Jangan tanya jika tentang ini banyak sekali tempat-tempat wisata yang menawarkan keindahan luar biasa. Salah satu yang terkenal adalah perkebunan bunga tulip, Keukenhof. Bunga tulip merupakan salah satu icon belanda, walaupun bunga tulip sebenarnya bukan asli tumbuhan Belanda. Salah satu tempat yang menarik para wisatawan asing adalah Amsterdam. Kota ini menjadi daya tarik tersendiri karena merupakan pusat sejarah, bangunannya yang mewah, museum, dan kanal-kanal yang unik. The Hague, Delft, Haarlem, Utrecht, Groningen and Maastricht juga memiliki bangunan sejarah, museum, tradisi dan daya tarik tersendiri. Rotterdam dikenal karena arsitektur modernnya yg menarik contohnya adalah jembatan Erasmus yang dikenal sebagai Swan. Sebenarnya masih banyak sekali tempat wisata yang menawarkan keindahan di sana. Dengan kanal-kanalnya yang bersih, tata kota yang teratur dan rapih sebenarnya sudah menjadi tempat wisata tersendiri untuk orang Indonesia. :D


Sedikit pesona yang dapat kita lihat dari sebuah Negara kecil yang dapat menghipnotis jutaan orang untuk mengecap dan menimba ilmu disana. Ah..Belanda masih banyak sisi baik dari negara itu yang belum kita ketahui.


Ada satu yang saya ingat! Sejarah akan berulang! Yah sejarah dimana orang-orang Indonesia berbondong –bondong kembali untuk menimba ilmu di Negara kincir tersebut dan kembali pulang untuk membawa perubahan pada negrinya! Seperti yang dilakukan oleh para penggagas kemerdekaan RI dulu. Semoga dapat menjadi bagian dalam memajukan negri ini dengan diberikanya kesempatan untuk melihat, menginjak, menimba ilmu, berinteraksi langsung dengan orang-orang yang terdepan dibidangnya.

10 komentar:

  1. paling lucu cupika cupikinya tuh...ga kebanyang kalo org2 indo menerapkannya...da atuh di belanda mah org2nya ga opportunis hehe...

    nice info sista...keep on writing!! :)

    BalasHapus
  2. hehe...waaahhh demen banget tuh yang cupika cupiki...

    semoga informasiny membantu untuk kita berangkat kesana...:D

    BalasHapus
  3. hmm, tulisan yang menggugah. paling seneng pas bahas sepeda. heuheu, malu sama orang Belanda yang gak gengsian. kmana2 naek speda. coba kita kaya gtu ya... asik dehh kayaknya. kalo ada lomba balap sepeda indonesia VS belanda, kayaknya pemenangnya orang belanda dehh. Tapi, liat MGP, kayaknya ga ada peserta dari indonesia ya... heuheu...

    yang aq suka lagi pas bahas kereta. pengen banget naik kereta. sneltrein atau stoptrein, sambil liat2 kota2. (eh, tapi kan itu kereta bawah tanah ya?) heuheu,,,

    tulisannya wokeh mba :)

    BalasHapus
  4. Trein: kereta api
    Tram: kereta listrik,punya rel sendiri diatas tanah utk dalam kota dan antar kota yg berdekatan
    Metro: kereta bawah tanah,yg ini pasti lebih cepat dari trein/tram

    jadi yang dikau tanyakan itu bukan kereta api bawah tanah ceu....

    tak kenal maka tak sayang...sekarang kenalan dulu sama negrinya dah..insya Allah, Allah ngasih kesempatan untuk kita menginjakkan kaki di sana ya kawan....

    teruslah bermimpi....karena Allah akan memeluk mimpi-mimpi kita....

    dan mimpi tidak dibayar dengan harga yang murah! harus berjuang!!!

    semangat kawan!

    BalasHapus
  5. ^:)^
    semakin berat nih persaingan hehe...
    btw masih banyak tuh nu disingkat2 tulisanana :D

    hahn

    BalasHapus
  6. berat? perasaan g ada ukuran berat deh...
    oia? asa udah bener weh tulisan teh nyak (ai diperiksa sama sendiri mah)so...? hehehe

    okeh thanks...

    BalasHapus
  7. enaknya negeri tullipo...yupz...mo berandai-andai nih

    "seandainya saja segala sesuatu di Indonesia adalah Belanda, pendidikannya, kesehatannya, lalu lintasnya, sesepedahannya, dll kayaknya hidup ini tentram, sehat ga ada polusi, menghargai usaha orang lain, ah pokoknya like this deh"

    sehingga, the conclusion is when the Education of Indonesia like Netherland...ga bolehkan tuk bilang ga mungkin..^_^

    BalasHapus
  8. Anonim = Galih Ashari R. :D

    BalasHapus
  9. @brother: ga boleh....
    harus jadi mungkin!...

    pasti suatu saat indonesia bisa jadi kayak gitu....Amin...Amin...


    okay...thanks ya udah berkunjung....:D

    BalasHapus
  10. mantap!... judul artikelnya bikin penasaran

    komentari artikel blogku dung....

    http://andikahendramustaqim.blogspot.com/2010/04/inovasi-belanda-tak-terpisahkan-dari.html
    http://andikahendramustaqim.blogspot.com/2010/04/belajar-inovasi-dari-di-belanda.html
    http://andikahendramustaqim.blogspot.com/2010/04/ingin-bertemu-para-penemu-kotak-ajaib.html
    makasih sebelumnya...

    BalasHapus